Kalkulator Tuhan (2)

Saya dan suami pun “ketagihan” mencoba membuktikan lagi, apa memang kebetulan atau memang niat baik itu selalu dimudahkan. Kami pun mencoba lagi menata niat untuk memberangkatkan umroh keempat orangtua kami. sekali lagi terlintas fikiran, apa bisa. Jika haji memang kita tidak dituntut untuk “segera” melunasi porsi jika memang tidak ada uang. Tapi berbeda lagi dengan ibadah umroh.

Niat kami memberangkatkan mereka umroh karena usia lanjut mereka. Porsi haji yang baru diterima di usia senja dengan daftar tunggu yang mencapai 30 tahun lebih, sedangkan usia mereka sudah 65 th keatas, bahkan ayah mertua saya sudah berusia 75 tahun. Doa saya memang agar mereka diberi keberkahan umur dan kesehatan, bisa menyempurnakan rukun islam. Dengan usia lanjut dan porsi haji yang sangat lama, akhirna niat kami bulat untuk mencoba mendaftarkan mereka umroh. Agar mereka bisa melihat Baitullah di usia senja mereka.

Kami mendatangi salah satu agen travel umroh. Mengkonsultasikan akan niat kami dan keterbatasan dana. Travel umroh memberikan kelongggaran seperti halnya tabungan haji. Kami boleh setor berarapun yang kami punya. Jadwal keberangkatan akan diberikan jika sudah mendekati lunas. Harga yang diberikan kepada kami pun mengikuti harga awal, walaupun kami baru dapat melunasinya beberapa tahun kedepan.

Ya, masih dengan skenario Tuhan. Tuhan ternyata masih membukakan rezeki dari segala arah dengan caraNya. Sungguh diluar dugaan, semula saya dan suami memprediksi minimal lima tahun kami dapat melunasi biaya keberangkatan umroh mereka. Namun Tuhan mentakdirkan lain, hanya dalam waktu kurang dari 3 bulan, biaya ibadah umroh tersebut sudah terlunasi.

Alhamdulillah ya Allah. Manusia hanya bisa berencana, namun Tuhan pula yang jadi penentu.

Saya sampaikan lagi niat ini kepada orangtua kami. sekali lagi tangis mereka yang ada. Mereka menganggap banyak sekali uang kami, padahal tidak demikian. Mereka mau menolak, mengapa untuk umroh, mengapa tidak untuk membuat rumah saja walaupun sederhana, karena memang waktu itu saya masih ikut orangtua saya.

Saya hanya minta doa saja kepada mereka, meminta ridlo mereka akan kehidupan kami. Untuk kami belum memiliki rumah, itu tidak masalah. Asalkan keempat orangtua kami sudah terwujud keinginannya.

 

ditulis oleh : atik puspita
Gresik, 21 Februari 2021

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The Final Note

  Alhamdulillah, sekian kisah dari perjalanan hidup saya menggeluti dunia pendidikan dengan segala asam manisnya tertuang dalam catatan Tant...