Tidak hanya menekankan pada karakter religius, madrasah juga melakukan pembiasaan untuk menumbuhkan karakter nasionalis. Diantaranya dengan pembacaan Pancasila secara rutin di awal masuk kelas. Kita memang mengetahui untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila tidak cukup dengan dihafalkan. Namun bermula dari hafal, diharapkan siswa dapat memahami kemudian menyesuaikan dengan apa yang dilakukan sehari-hari. Tentu saja peran guru di kelas akan sangat diperlukan untuk mengaitkan perbuatan-perbuatan yang sesuai dan tidak sesuai dengan Pancasila.
Bentuk pembiasaan lain
untuk menumbuhkan karakter nasionalis juga dilakukan dengan diadakannya upacara
rutin setiap hari senin. Petugas upacara dilaksanakan oleh para siswa, sehingga
diharapkan mereka dapat menghayati akan kedisiplinan dalam tugas,
menjalankannya dengan tanggung jawab. Dari kegiatan ini, karakter lain yang
tercantum dalam kurikulum 2013 pun sudah tercakup ( integritas, mandiri, dan
gotong royong).
Sebagai contoh, siswa yang
ditunjuk sebagai pemimpin upacara dan mau, artinya siswa tersebut sudah
memiliki rasa tanggung jawab. Dengan melaksanakan tugas yang ditunjuk
kepadanya, maka siswa tersebut sudah dapat dipercaya dalam ucapan dan tindakan,
wujud dari sebuah integritas. Komunikasi yang terjalin antar siswa yang
ditunjuk sebagai petugas upacara, antar siswa dengan guru, saling mengoreksi
jika ada yang kurang tepat merupakan pencerminan dari sikap gotong royong.
Madrasah menerapkan
pembiasaan sebagai metode pembentukan karakter secara optimal. Karena dengan
pembiasaan diharapkan pembentukan sikap dan perilaku akan relatif menetap dan
bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang, baik
dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri.
Saat ini, madrasah
tempat saya mengajar dulu masih konsisten menerapkan pembiasaan tersebut. Saya memang
sudah tidak bergabung dengan madrasah sekarang. Tetapi saya mendukung penuh
segala kegiatan positif untuk kemajuan madrasah tersebut. Bagaimanapun juga,
tempat itu yang mengenalkan saya pertama kali dengan dunia keguruan. Madrasah itu
juga yang telah memberikan bekal ilmu saat saya masih anak-anak.
Untuk
saat ini mengapa saya sudah tidak bergabung dengan madrasah, akan saya tuliskan
di sesi berikutnya.
So..
stay tune on my blog !
ditulis oleh : atik
puspita
Gresik, 18 Februari 2021