Saya dan suami pun “ketagihan” mencoba membuktikan lagi, apa memang kebetulan atau memang niat baik itu selalu dimudahkan. Kami pun mencoba lagi menata niat untuk memberangkatkan umroh keempat orangtua kami. sekali lagi terlintas fikiran, apa bisa. Jika haji memang kita tidak dituntut untuk “segera” melunasi porsi jika memang tidak ada uang. Tapi berbeda lagi dengan ibadah umroh.
Niat kami
memberangkatkan mereka umroh karena usia lanjut mereka. Porsi haji yang baru
diterima di usia senja dengan daftar tunggu yang mencapai 30 tahun lebih,
sedangkan usia mereka sudah 65 th keatas, bahkan ayah mertua saya sudah berusia
75 tahun. Doa saya memang agar mereka diberi keberkahan umur dan kesehatan,
bisa menyempurnakan rukun islam. Dengan usia lanjut dan porsi haji yang sangat
lama, akhirna niat kami bulat untuk mencoba mendaftarkan mereka umroh. Agar mereka
bisa melihat Baitullah di usia senja mereka.
Kami mendatangi salah
satu agen travel umroh. Mengkonsultasikan akan niat kami dan keterbatasan dana.
Travel umroh memberikan kelongggaran seperti halnya tabungan haji. Kami boleh
setor berarapun yang kami punya. Jadwal keberangkatan akan diberikan jika sudah
mendekati lunas. Harga yang diberikan kepada kami pun mengikuti harga awal,
walaupun kami baru dapat melunasinya beberapa tahun kedepan.
Ya, masih dengan skenario
Tuhan. Tuhan ternyata masih membukakan rezeki dari segala arah dengan caraNya. Sungguh
diluar dugaan, semula saya dan suami memprediksi minimal lima tahun kami dapat
melunasi biaya keberangkatan umroh mereka. Namun Tuhan mentakdirkan lain, hanya
dalam waktu kurang dari 3 bulan, biaya ibadah umroh tersebut sudah terlunasi.
Alhamdulillah ya Allah.
Manusia hanya bisa berencana, namun Tuhan pula yang jadi penentu.
Saya sampaikan lagi
niat ini kepada orangtua kami. sekali lagi tangis mereka yang ada. Mereka menganggap
banyak sekali uang kami, padahal tidak demikian. Mereka mau menolak, mengapa
untuk umroh, mengapa tidak untuk membuat rumah saja walaupun sederhana, karena
memang waktu itu saya masih ikut orangtua saya.
Saya hanya minta doa
saja kepada mereka, meminta ridlo mereka akan kehidupan kami. Untuk kami belum
memiliki rumah, itu tidak masalah. Asalkan keempat orangtua kami sudah terwujud
keinginannya.
ditulis oleh : atik
puspita
Gresik, 21 Februari 2021