Dan akhirnya, saya dan suami memutuskan untuk mendaftarkan keempat “malaikat” saya haji. Ya, ayah, ibu, dan bapak ibu mertua adalah empat malaikat kami di dunia. Awalnya memang ragu, dengan gaji suami yang sebesar UMR serta gaji saya yang seorang guru madrasah, yang sudah menjadi rahasia umum berapa nominalnya. Tunjangan TPP pun diperoleh dalam waktu-waktu tertentu. Secara kalkulator manusia, mungkin mustahil. Jikalaupun terwujud, maka butuh waktu yang sangat lama.
Mengapa demikian ? saya
pernah menghitung dengan suami, jika perbulan kita menabung Rp. 250.000 per
orang, maka 250.000 x 12 bulan = Rp. 3.000.000. Porsi haji adalah Rp.
25.000.000 : Rp. 3.000.000 = 8. Artinya kurang lebih 8 tahun baru akan
terkumpul sejumlah porsi haji.
Dengan bismillah, saya
dan suami nekad membuka tabungan haji untuk keempat orangtua kami. dengan
setoran awal Rp.100.000, tabungan itu pun terbuat.
Entah mengapa, beberapa
waktu kemudian, suami semakin sering mendapat tugas keluar kota. Mendapat rezeki
berupa rupiah dengan membantu beberapa temannya. Setiap ada rupiah lebih kami
sisihkan di tabungan haji. Demikian seterusnya, hingga tak terasa dalam waktu 2
bulan, tabungan haji keempat orangtua kami pun tertutup.
Kalkulasi saya dan
suami sebagai manusia yang delapan tahun pun terpatahkan. Kalkulator Tuhan yang
berjalan disini karena mungkin niat kami.
Masyaallah..
subhanallah.. laa haulaa wa laa quwwata. Sungguh diluar prediksi. Setelah tabungan
haji tersebut tertutup. Saya utarakan niat saya kepada orangtua kami. hanya
tangis haru yang menjadi jawaban mereka. Semua ini murni dan ihlas saya lakukan
untuk membahagiakan mereka.
Setelah saya melengkapi
semua persyaratan haji, saya pun mengajak mereka untuk mendaftar ke Kemenag. Saya
minta tolong KBIH setempat untuk membimbing kami mendaftar. Saya ajak kedua
orangtua saya terlebih dahulu untuk mendaftar ke Kemenag Gresik, baru kemudian
saya mendaftarkan kedua mertua saya ke Kemenag Lamongan. Karena memang domisili
kami di kota berbeda.
Memang benar kuasa Allah,
benar juga apa yang disampaikan KH. Anwar Zahid, jika kita ihlas berniat
membahagiakan orangtua, bapak ibu kita, mengangkat derajat mereka, maka Allah
akan memberikan kemudahan jalan dari arah yang tidak disangka. Wallahu a’lam.
ditulis oleh : atik
puspita
Gresik, 20 Februari 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar