Terimakasih Tuhan

 

Satu per satu Tuhan menjawab doa-doa saya. Satu per satu pun Tuhan memnuhi apa yang saya harapkan selama ini. Memang Tuhan maha tahu apa yang kita butuhkan dan kapan harus menerimanya. Berdoa saja setiap hari, lakukan kebaikan-kebaikan sederhana, jalani saja kewajiban kita, serahkan sisanya pada Allah. Itu prinsip yang selalu saya dan suami tanamkan dalam menjalani hidup.

Ketika saya menggebu-gebu mendaftar PNS di berbagai tempat demi mewujudkan impian kedua orangtua saya, ketika Tuhan belum berkehendak, sekuat apapun upaya kita tiadalah hasil.

Pun demikian akan keinginan kami memiliki tempat berteduh sendiri. Kami hanya berhayal, uang dari mana untuk bisa membangun rumah walaupun hanya sepetak. Mungkin tuhan belum mengabulkan dan mengijabah keinginan mempunyai rumah karena Tuhan masih menaruh kepercayaan pada kami untuk merawat orangtua dan adik-adik yang masih sekolah. Itu saja kesimpulan dalam fikiran kami.

Tapi doa itu pun terjawab disaat yang tidak disangka. Entah mengapa suami mengutarakan keinginanya untuk memondasi dulu dengan sisa tabungan yang ada. Saya pesimis, bagaimana jika untuk meneruskannya harus nunggu bertahun-tahun. Untuk memiliki tabungan yang hanya beberapa saja butuh waktu hampir 9 tahun. Tapi suami sangat bersikukuh, katanya kita bismillah saja, selama ini kita juga Cuma berbekal bismillah, selanjutnya biar Allah yang atur. Saya sebagai istri hanya bisa berdoa dan mendukung apa yang diinginkannya. Toh jika tidak dimulai, kapan lagi. Kami memang sangat yakin dengan kekuatan bismillah. Sangat yakin bahwa Allah itu Maha Kaya dan Maha Pengasih.

Kami putuskan memondasi di sepetak tanah pemberian orangtua. Disaat saya harus berangkat mengikuti pelatihan Dasar CPNS di Watu Kosek Mojokerto. Pondasi pertama pun dimulai.

Dan sekali lagi, kekuatan Tuhan itu nyata. Entah bagaimana banyak sekali rezeki berupa rupiah yang kami terima dari hal-hal yang tidak kami duga. Dan Alhamdulillah, gubug kecil tempat kami berteduh pun berdiri tepat setelah saya menerima SK CPNS saya.

Tuhan memang lebih tahu apa yang kita butuhkan di waktu yang tepat. Wallahu a’lam.

 

 

ditulis oleh : atik puspita
Gresik, 26  Februari 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The Final Note

  Alhamdulillah, sekian kisah dari perjalanan hidup saya menggeluti dunia pendidikan dengan segala asam manisnya tertuang dalam catatan Tant...