Pembiasaan diawal pelajaran di madrasah tempat dulu saya mengajar sudah saya paparkan dalam tulisan sebelum ini. Tidak hanya itu, pembiasaan untuk menumbuhkan karakter terutama karakter religius pun dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar selesai.
Pukul 12.10 WIB,
kegiatan belajar di kelas sudah selesai. Waktu sholat duhur pun sudah terlewat
beberapa menit. Madrasah kami terletak satu komplek dengan masjid. Semua siswa
sudah keluar kelas untuk mengambil air wudlu guna menunaikan sholat duhur
berjamaah.
Sholat duhur yang
dilaksanakan para siswa dan guru, memang tidak bersamaan dengan warga yang juga
menggunakan masjid tersebut. Agar pelaksanaan kegiatan sholat siswa bisa
kondusif.
Setelah melaksanakan
sholat duhur, kegiatan pembiasaan terakhir yang dilaksanakan di madrasah adalah
mengaji bersama sesuai kelas masing-masing yang dipandu oleh guru kelas. Pelaksanaan
mengaji juga dilakukan di masjid.
Mengaji kali ini bukan
membaca surat pendek seperti yang telah dilaksanakan di pembiasaan pagi hari. Namun
para siswa sudah dibelajari membaca Al Quran. Mengambil satu surat tertentu
selain juz 30. Guru membimbing dengan membacakan terlebih dahulu ayat yang akan
dipelajari. Dijelaskan juga mengenai tajwidnya. Untuk kelas 5 dan 6, juga
dibahas mengenai makna dari ayat tersebut. Kemudian siswa menirukan bacaan
secara bersama-sama. Kemudian dilanjutkan membaca satu per satu.
Kegiatan sholat duhur
berjamaah dan mengaji ini dilakukan untuk kelas 3, 4, 5, dan 6. Karena kelas 1
dan 2 menyelesaikan kegiatan di kelas hingga pukul 11.00 WIB.
Madrasah memiliki visi
yang didalamnya memuat untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa. Visi
tersebut didukung dengan misi-misi yang sejalan, diantara misi untuk mewujudkan
visi tersebut adalah melakukan pembiasaan-pembiasaan untuk menanamkan karakter religious
kepada para siswa.
Banyaknya kegiatan
pembiasaan yang dilakukan di madrasah kami, secara tidak langsung juga
memberikan nilai positif di mata masyarakat. Animo masyarakat untuk memasukkan
anak-anak mereka bersekolah di madrasah pun meningkat. Madrasah harus bisa
bersaing secara sehat dan secara kualitas. Karena di desa saya, terdapat 4
sekolah tingkat dasar. 2 madrasah, 1 sekolah dasar swasta, dan 1 sekolah dasar
negeri. Meningkatkan kualitas walaupun dari salah satu sisi melalui pembiasaan,
sudah dapat memberikan nilai tambah tersendiri bagi madrasah kami.
ditulis oleh : atik
puspita
Gresik, 17 Februari 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar